Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 14:34:09【Tempat Makan】323 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(97)
Artikel Terkait
- BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
- KEK Batang: Enam perusahaan berinvestasi Rp456,76 miliar
- Kronologi perang saudara Sudan hingga kondisi terkini Oktober 2025
- Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden
- Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China
- Kemarin, alasan penerbitan PP 38/2025 hingga anggota DPR nonaktif
- BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober
- Melihat dapur SPPG Polda Kalsel yang inovatif
- Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa
- Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri
Resep Populer
Rekomendasi

Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai

Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi

PBB sebut situasi di Darfur Utara di Sudan masih "katastropik"

Rendang, alasan HYDE balik lagi untuk konser di Jakarta!

Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak

Sudinsos Jaksel bagikan bantuan makanan untuk penyintas banjir

8 ragam kuliner khas Halloween dari berbagai negara dan tradisinya

BGN sosialisasikan revisi penerima MBG